Kompleks Gua Sumpang Bita terletak di Desa Sumpang Bita, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep (Pangkaje'ne Kepulauan). Berada di Kilometer 55 sebelah utara Kota Makassar, dengan posisi astronomis 5°20'LS dan 199°38'BT. Untuk mencapai lokasi ini dapat mempergunakan sepeda motor, mobil pribadi atau pete-pete (angkot) jurusan Pangkep. Pete-pete ini banyak dijumpai di Pintu I UNHAS Jalan Perintis Kemerdekaan Km 10. Dari Kota Makassar menuju ke arah utara melalui jalan poros Makassar-Pare-pare sampai di Km 55 Kampung Soreang, membelok ke kanan menuju pabrik semen Tonasa. Dari pabrik semen Tonasa ke arah timur menuju Kompleks Taman Prasejarah Sumpang Bita sejauh 3 Km melalui jalan sedikit mendaki selebar 5 m.
Kompleks Gua Sumpang Bita terdiri atas dua leang masing-masing disebut Leang Sumpang Bita dan Leang Bulu Sumi. Kedua leang ini letaknya berjauhan, dibatasi oleh bukit kapur.
Leang Sumpang Bita, memiliki langit-langit yang tinggi dan melandai ke belakang. Mulut gua menghadap ke timur (N. 90° E). Leang ini terletak 150 m dari permukaan tanah atau 280m dpl. Kelembaban dan hasil kelapukan 40% dengan PH 6,6. Ukuran mulut leang adalah tinggi 10m dan lebar 14m, sedangkan dalamnya 50m.
Temuan di Leang Sumpang Bita didominasi oleh lukisan dinding gua (rock art) yang cukup banyak dan tidak ditemukan sampah dapur (kitchen midden) serta alat litik yang representative maka dapat dikatakan bahwa Leang Sumpang Bita adalah tempat upacara sakral. Pada ruang bagian utara terdapat sebuah lukisan berupa babirusa (Elaphurus davidanus) yang sedang meloncat. Di depan lukisan tersebut terdapat sejumlah lukisan cap tangan. Ada pula lukisan sampan yang di atasnya terdapat lukisan dua ekor babirusa dengan posisi kepala ke bawah. Adapun jumlah lukisan menurut obyeknya:
1. Cap tangan negatif
- tangan kanan dewasa 15 buah
- tangan kiri dewasa 21 buah
- rusak (tak dikenal kiri atau kanan) 1 buah
- tangan kanan anak-anak 12 buah
- tangan kiri anak-anak 4 buah
2. Cap kaki negatif
- kaki kanan dewasa 1 buah
- kaki kiri dewasa 1 buah
- kaki kanan dewasa 1 buah
3. Lukisan babirusa 12 buah
4. Lukisan sampan 1 buah
Gua Bulu Sumi, termasuk satu kompleks dengan Gua Sumpang Bita tetapi ukurannya lebih kecil. Berada di sebelah utara Gua Sumpang Bita; lebarnya 4,10m; dengan kedalaman 8,77m. Gua ini menghadap ke barat laut dan terletak pada ketinggian 200m dpl. Pada gua ini ditemukan 4 cap tangan negatif (hand stencils) dalam kondisi sudah sangat pudar, sehingga sangat sulit untuk diidentifikasi. Selain itu juga ditemukan gundukan sampah dapur berupa cangkang kerang yang terpotong ujung-ujungnya. Hal ini dapat mengindikasikan Gua Bulu Sumi bersifat profan, digunakan untuk bermukim.
Walaupun ruang kedua gua ini mendapatkan intensitas sinar matahari yang cukup. Namun tingkat kelembaban tetap tinggi karena besarnya kandungan air di dalam batuan. Pada musim kemarau yang suhunya tinggi dengan kadar air dan kelembaban yang rendah, seringkali terjadi proses pengelupasan sehingga mengakibatkan lukisan di atasnya ikut terkelupas.
Selain itu tumbuhnya beberapa jenis jamur pada lukisan, diperlukan usaha konservasi yang tepat, jika jamur dikeluarkan maka akan merusak lukisan. Usaha yang dapat dilakukan di antaranya menghilangkan penyebab kerusakan dengan membelokkan aliran air yang menuju ke lukisan. Menghilangkan mikrobiologi yang tumbuh di permukaan lukisan, selanjutnya memperkuat media lukisan.
Ditulis Oleh: Hari Suroto, Makassar
photo courtesy: www.kalimanthrope.com
gambar lain tersedia di Photo Gallery
Dikutip dan update judul oleh situs Explore IPTEK
Rating: 5
0 komentar:
Posting Komentar